-->

Teks Laporan Hasil Observasi : (Pengertian, Struktur isi, ciri Bahasa, langkah penulisan dan contoh teks laporan hasil observasi)

Materi tentang teks hasil observasi ini dipelajari di kelas X pelajaran bahasa indonesia yang menggunakan kurikulum 1013 (kurtilas), materi ini disampaikan agar siswa mampu memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi dan juga siswa  mampu menginterpretasi makna teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Di artikel kali ini saya akan jelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan teks laporan hasil observasi secara lengkap dari mulai pengertian, struktur isi, ciri bahasa, kaidah kebahasaan, langkah-lagkah penulisan dan juga disertai contoh teks laporan hasil observasi.

Dengan mempelajari dan memahami teks hasil observasi ini diharapkan anda mampu untuk:

  • Mengenal struktur isi teks laporan hasil observasi
  • Mengenal ciri bahasa  teks laporan hasil observasi
  • Mengenal isi teks laporan hasil observasi makna kata, istilah, ungkapan dalam teks laporan hasil observasi
  • Lebih memahami isi teks laporan hasil observasi



 ini dipelajari di kelas X pelajaran bahasa indonesia yang menggunakan kurikulum  Teks Laporan Hasil Observasi : (Pengertian, Struktur isi, ciri Bahasa, langkah penulisan dan contoh teks laporan hasil observasi)


Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Pengetian teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:

a. Teks Laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat deskripsi. 

b. Teks Laporan hasil observasi adalah Teks yang berfungsi menjelaskan suatu objek atau fenomena yang didasari oleh hasil pengamatan. Dalam penyusunannya, teks ini memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci

Struktur isi teks laporan hasil observasi

Struktur isi teks laporan hasil observasi terdiri dari tiga bagian sebagai berikut:

1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, teks laporan hasil obesrvasi berisikan tentang penjelasan umum atau klarifikasi atau definisi umum umum.

2. Isi 
Di dalam isi teks laporan hasil observasi terdapat 3 struktur yaitu:
  • Definisi umum
  • Definisi Bagian dan
  • Definisi manfaat

3. Penutup
Di bagian penutup terdapat kesimpulan

Ciri-Ciri Bahasa teks laporan hasil observasi

Ciri-ciri dari teks hasil observasi adalah sebagai berikut:

  1. Mengandung fakta.
  2. Bersifat objektif.
  3. Ditulis sempurna dan lengkap.
  4. Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka atau pemihakan
  5. mengandung prasangka, atau pemihakan.
  6. Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya
  7. berbobot, dan susunan logis.
  8. Teks laporan sering dimulai dg kalimat definisi tentang penggolongan atau klasifikasi. seperti contoh: (a) Mamalia adalah binatang yang menyusui. atau (b) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
  9. Dalam laporan observasi sering digunakan kelompok nomina (kata benda) dengan penjenis dan kelompok nomina dengan pendeskripsi. 
  10. Kelompok nomina dg penjenis tidak bisa disisipi oleh kata apa pun. Kedua kata itu harus saling berdekatan. 
  11. Kelompok nomina dg pendeskripsi dapat disisipi, misalnya dengan kata penyangat, seperti sangat atau terlalu dan kata pewatas seperti yang.
  12. disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.

Kaidah kebahasaan Teks Laporan hasil observasi

Selain struktur teks, teks hasil observasi ini juga memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang membuat teks ini menjadi khas dan agar mudah diketahui bahwa jenis teks ini adalah teks laporan hasil observasi. 

Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:
  1. Merupakan hasil dari pengamatan atau penelitian terbaru dan terkini.
  2. Bersifat universal.
  3. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI.
  4. Membahas objek tunggal.
  5. Tidak ada bagian penutup dari penulis.
  6. Adanya frasa atau kelompok kata dibagi menjadi
  7. Adanya konjungsi dan yang digunakan untuk menambahkan sifat-sifat untuk anggota kelas yang sama
  8. Adanya konjungsi tetapi yang digunakan untuk menyatakan perbedaan angara anggota kelas yang satu dengan anggota kelas yang lain.
  9. adanya konjungsi sementara itu, sedangkan, selanjutnya
  10. Adanya kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama
  11. Adanya kalimat kompleks, yaitu  kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua atau lebih verta utama.

Langkah-langkah penyusunan teks laporan hasil observasi

Untuk membuat teks laporan hasil observasi agar lebih mudah, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan observasi objek penelitian yang akan dijadikan judul laporan
  2. Menentukan judul laporan yang baik dan benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan
  3. Menusun kalimat pembuka
  4. Menusun isi laporan yang berisi gagasan atau ide pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
  5. Menulis kalimat penutup.
Untuk menyusun teks laporan hasil observasi setiadaknya anda harus melihatkan  5W + 1 H dengan uraian sebagai berikut:
  1. What (apa)
  2. Who (siapa)
  3. When (kapan)
  4. Where (dimana)
  5. Why (mengapa)
  6. How (Bagaimana)

Untuk membuat teks hasil observasi yang menarik maka syarat-syarat di bawah ini harus terpenuhi:
  1. Objek yang akan diamati harus menarik.
  2. Objektif.
  3. Disusun secara sistematis.
  4. Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  5. Menggunakan bahasa yang efektif dan logis.

Contoh teks laporan hasil observasi

Berikut adalah salah satu contoh teks laporan hasil observasi tentang sampah:

Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable.

Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.

Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).

Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.

Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.

LihatTutupKomentar