Indonesia merupakan salah satu negara yang diberkahi kekayaan alam serta kesuburan tanah yang melimpah. Faktor ini menjadikan Nusantara memiliki potensi yang luar biasa termasuk dalam hal bercocok tanam. Sayangnya, bangsa ini memilih untuk menjadi negeri industri ketimbang negeri petani. Padahal dengan tanah yang subur, hampir semua tanaman tumbuh dengan mudah di Indonesia termasuk "Dragon Fruit" sekalipun yang diketahui habitat aslinya adalah daerah yang cenderung kering dan berpasir. Klasifikasi buah naga dalam ilmu taksonomi memang dimasukkan ke dalam keluarga kaktus yang dikenal sanggup hidup lama meski tanpa air. Dari semua spesies kaktus, hanya seperempat yang hidup di gurun. Selebihnya hidup di daerah semi-gurun.
Buah Naga Dalam Ilmu Taksonomi
Di Indonesia, Dragon Fruit dikenal dengan nama Buah Naga. Dalam bahasa latin, Buah Naga juga dikenal dengan nama Phitahaya. Buah lezat ini berasal dari Meksiko, Amerika Selatan dan juga Amerika Tengah. Meski demikian, dengan majunya teknologi pertanian dunia, Buah Naga sudah banyak ditemui hidup dan tumbuh subur di berbagai negara seperti Israel, Australia, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan juga Indonesia.
Dalam dunia taksonomi, Buah Naga masuk ke dalam Family Cactaceae dan Subfamili Hylocereanea. Berikut, klasifikasi Buah Naga secara lengkap :
- Devisi : Spermathophyta (tumbuhan yang berbiji)
- Subdevisi : Angiospermae (tumbuhan dengan jenis biji tertutup)
- Kelas : Dicotyledonae (tumbuhan yang berkeping dua)
- Ordo : Cactales
- Famili : Cactaceae
- Subfamili : Hylocereanea
- Genus : Hylocereus
- Spesies : - Hylocereus undatus (daging putih),- Hylocereus costaricensis (daging merah pekat) - Hylocereus polyrhizus (daging merah), -Yellow Dragon Fruit (kulit buah kuning dengan daging berwarna putih).
Morfologi Buah Naga
Berdasarkan klasifikasi buah naga dalam ilmu taksonomi, maka secara morfologis bisa digambarkan bahwa tanaman buah ini merupakan tumbuhan tidak lengkap sebab tidak memiliki daun seperti tumbuhan lainnya. Meski demikian, tanaman buah naga juga memiliki akar, batang, cabang, biji dan juga bunga. Akar buah naga berfungsi sebagai perekat sehingga memungkinkan tanaman untuk melekat atau memanjat tumbuhan lain atau median tumbuh lainnya. Sementara itu, batang tumbuhan buah naga mengandung sejumlah air yang berbentuk layaknya lendir dengan laipsan lilin. Batang memiliki bentuk memanjang dengan model segitiga atau menyiku. Batang dan juga cabang dari tanaman ini memiliki fungsi utama sebagai pengganti daun dalam proses asimilasi dan juga menyimpan kambium untuk pertumbuhan tanaman. Sementara itu, bunga tanaman buah naga berbentuk terompet. Dalam bunga ini terdapat putik sekaligus benang sari sebab tanaman ini memang digolongkan dalam kelompok hermaprodit (berkelamin dua). Buah dari tanaman ini tergolong buah berbatu dan berlendir. Buahnya sedikit lonjong dengan warna kulit yang merah menyala dan jenis tertentu dengan warna kuning. Biji tanaman ini terdapat di dalam daging buahnya. Bentuknya kecil seperti selasih dengan warna yang juga hitam. Meski termasuk tanaman berbiji, buah naga diperbanyak dengan cara stek.