Selain beberapa kriteria di atas, untuk memilih bibit ayam bangkok yang akan dijadikan sebagai ayam aduan harus diperoleh dari keturunan induk yang memiliki naluri dan kemampuan bertarung cukup bagus. Bibit yang diperoleh dari induk juara kemungkinan akan memiliki kualitas genetis yang tidak jauh dari induknya. Bakalan ayam aduan yang bagus bisa dilihat setelah berumur paling tidak lima bulan. Ayam bangkok yang telah berumur lima bulan atau lebih sudah bisa dilihat ciri-ciri fisiknya, misalnya kriteria warna bulu, bentuk kepala, taji, postur tubuhnya, bahkan naluri dan gaya bertarungnya juga sudah kelihatan.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memilih bakalan ayam aduan yang bagus :
- Pastikan bibit berasal dari keturunan induk yang memiliki kemampuan dan naluri bertarung yang baik.
- Fisik sehat, tidak menunjukkan cacat, dan belum pernah sakit. Ayam bangkok yang akan dijadikan sebagai ayam aduan juga harus memiliki pertumbuhan yang baik. Jika pernah mengalami sakit, kemungkinan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.
- Bagian-bagian tubuhnya ideal, sesuai dengan kriteria yang disebutkan di atas.
- Bakalan harus mewarisi pola dan gaya bertarung pemacek atau induk jantannya. Jika induk jantan yang digunakan adalah ayam juara dan tidak pernah terkalahkan, kemungkinan bibit tersebut juga akan memiliki naluri yang tidak jauh berbeda.
Selain kriteria tersebut di atas, ada beberapa ciri-ciri khusus yang harus diperhatikan saat memilih bakalan ayam aduan yang berkualitas, antara lain :
Kepala
Kepala berbentuk menyerupai burung jalak atau dalam bahasa Jawa disebut njalak, berbentuk agak tebal dan panjang, serta kulit tipis dan halus. Kepala yang memenuhi kriteria tersebut biasanya memiliki daya tahan yang baik terhadap pululan lawannya, mudah sembuh dari luka setelah bertarung, dan memiliki penampilan yang berwibawa.
Paruh
Paruh bagian atas terdapat garis tengah dengan bentuk menyerupai paruh burung rajawali. Warna paruh sesuai dengan warna ruas kaki. Kriteria tersebut menunjukkan ayam aduan memiliki paruh yang kuat dan ganas untuk mematuk lawannya.
Mata
Mata agak masuk ke dalam dengan tulang alis yang menonjol, berbentuk bulat dan tampak jernih. Mata yang demikian menunjukkan bahwa ayam aduan memiliki tingkat kewaspadaan tinggi, sehingga sulit untuk diserang lawannya.
Kaki
Kaki tersusun dengan perpaduan yang seimbang antara paha atau kaki bagian atas dengan kaki bagian bawah. Lutut agak menjorok ke belakang, dengan jari-jari normal, terbuka lebar, agak kering, dan panjang. Ruas jari tersusun rapi dengan posisi taji searah jari bagian luar. Ayam dengan kriteria kaki tersebut memiliki kuda-kuda yang kuat dan pukulan yang terarah. Selain itu, serangan taji biasanya cukup efektif mengenai sasaran.
Tulang
Secara umum, tulang terbagi menjadi tiga bagian penting, yaitu tulang leher, tulang penyusun tubuh, dan tulang kaki. Tulang leher sebaiknya agak panjang dan besar dengan ruas-ruas yang tersusun rapat. Tulang tubuh bagian bawah atau tulang dada harus besar dan tebal, panjang hingga ke bagian tulang belakang (supit). Antara tubuh dan tulang ekor harus rapat, kuat, dan terasa kaku saat diraba. Bagian ini biasanya menjadi prioritas utama saat memilih ayam aduan, karena menunjukkan memiliki kekuatan pukulan yang dahsyat. Untuk tulang kaki justru dipilih yang tidak terlalu besar dengan bentuk membulat dan keras.
Kokok
Biasanya kokok tidak begitu diperhatikan oleh para penggemar ayam aduan. Namun demikian, beberapa orang menyukai ayam bangkok yang berkokok pendek dan keras dengan nada tinggi. Menurut keyakinan beberapa penggemar, ayam demikian mampu mempengaruhi mental bertarung lawannya. Untuk membentuk kokok yang keras, bisa diberikan jamu, seperti jape, kayu cina (widoro) dan rimpang kunci secara teratur.